Merelakan Dia ?

From : mobavatar.com


sekian lama nulis hal-hal gak jelas, gue akhirnya mau posting tulisan gue yang agak serius. paling gak, biar otak kalian gak telalu teracuni oleh hal-hal baik ganjil di blog ini. anggaplah tulisan ini buat motivasi kalian kalau lagi galau. Jadikan pelajaran hidup.

dijaman sekarang kan lagi heboh dengan KEGALAUAN anak-anak remaja. nah, sedikit gue mau nulis gimana kegalauan pada orang dewasa. hehe. 



Terkadang kamu sampai mau mati buat mengejar orang lain. Tapi orang itu gak ada perasaan yang sama dengan yang kamu rasain dan gak mau buat kamu miliki. Di sisi lain, sebenarnya ada orang lain yang memuja-muja kamu, mengingat kamu dalam kesehariannya, dan menyebut namamu dalam doanya. Hanya, kamu udah terlalu mabuk sama pujaanmu dan gak melihat atau merasakan orang yang sebenarnya selalu ada buat kamu.

Iya, kamu udah berubah buat menjadi milik orang lain, sampai-sampai kamu sendiri udah jadi seseorang yang gak bisa lagi buat dimiliki orang lain yang memuja kamu.

Ambil hikmahnya, mungkin semua itu terjadi semata-mata karena kamu lagi di coba, seberapa jauh kamu bertahan mencintai orang yang gak bisa kamu dapatkan, sampai suatu akhir yang membuat kamu untuk lelah, ingin menghentikannya dan mulai belajar sesuatu hal yang termasuk sulit untuk dilakukan, yaitu Kerelaan.

Rela. Sumbangan sukarela aja kadang tanpa rasa suka dan rela. Apalagi untuk kehilangan sesuatu yang disayangi. Misalnya Handphone (jatuh atau kegores aja galau setengah mati) bahkan orang yang kamu sayang.


Percaya aja ya, nanti akan ada waktunya kamu bakalan jatuh cinta sama orang yang juga sama jatuh cintanya dengan kamu. Chemistry menjadi pasangan sejati. Seperti Muhammad dan Khadijah atau Ainun dan Habibie.

Emang sih, harus nerima kenyataan kalau kamu gak bisa memiliki orang yang kamu cintai karena kamu gak “pantes” buat dia itu seperti terjatuh dari puncak menara yang tinggi dengan dasarnya batu batu tajam. Keras dan sangat-sangat menyakitkan.

Seperti cerita Meteor Garden atau Titanic, dimana seorang bangsawan jatuh cinta sama rakyat jelata. Nah, dari pandangan orang-orang, tentu aja itu gak pantes. Bangsawan ya sama bangsawan. Orang biasa sama orang biasa. Padahal cinta itu gak mandang kekayaan, kasta, ataupun yang lain. Karena katanya cinta itu buta.

Emang gak kan. Cinta gak diliat dari hal itu semua, manusianya yang membuat seperti itu. Dan sebab itu, kamu gak pantas buat dia, dan kenyataanya seperti itu. Sakit? Iya, pasti lah. Tapi jadilah manusia hebat, jadikan itu motivasi diri kamu untuk memperbaiki dan mengupgrade kualitas diri. Supaya kamu nantinya jadi seseorang yang lebih baik lagi,dan memperoleh seseorang yang lebih baik dari orang yang dulu kamu cintai.

Tetaplah menjadi dirimu sendiri, berbesar hati menerima semua ini. Tenang aja, Allah itu Maha Baik. Segala sesuatunya ada pengganti yang lebih baik lagi. Yang awalnya gak kamu rasain, tapi nanti, kamu bakal bilang “ ternyata, Allah sangat sayang sama aku”.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah : 216)

Ambil aja pelajarannya, sambil menunggu orang yang tepat untukmu. Sambil membenahi diri supaya nanti kamu pantas untuk menggenggam tangan dan merangkul orang yang membuatmu menjadi lebih baik. Dan menjadikan keluarga yang sakinah dunia akhirat.



“Essere Amato Amando” berlanjut “Ana Uhibbuka Filla”

"Dicintai Karena Mencintai" berlanjut "Aku Mencintaimu Karena Allah"