CPNS, akupun
baru dekat dengan kata-kata itu sejak booming penerimaan CPNS di tahun 2017
yang sepertinya menjadi sebuah trending
topic di antara kawula muda usia produktif di masa-masa semangatnya untu
bekerja sesudah lulus ari pendidikan perguruan tinggi. Dengan ekspektasi bahwa
menjadi seorang PNS adalah pekerjaan
yang sangat baik untuk masa depan, yang terjamin kesejahteraannya hingga hari
tua.
Abdi Negara, Persepsiku
sendiri, sudah menjadi streotipe dari profesiku sebagai dokter. Tidak perlu
untuk menjadi seorang PNS, sehari-haripun waktu dan kehidupan saya sudah sangat
lekat dengan pengabdian untuk menjadi seorang penolong dan pembangun
kesejahteraan masyarakat. Apalagi dengan
citra PNS sekarang yang penuh dengan cap negatif.
Memang awalnya
niatanku mengikuti tes CPNS ini karena
ada rasa penasaran di dalam hati, seperti apa sih soal tes CPNS yang katanya
rumit, serta langkah perjalanan dalam pendaftarannya yang dalam selentingan isu
harus membayar dan mempunyai hubungan khusus dengan petinggi-petinggi suatu
daerah. Tentunya sebagai seseorang yang sangat menyukai tantangan dan penuh
dengan rasa ingin tahu yang tinggi, aku pun mulai mengikuti pendaftaran CPNS.
Ibuku sempat
menasehatiku agar tidak ikut tes karena beliau ingin aku tetap di rumah dan
dekat orang tua, karena beliau sangat yakin dengan kemampuanku dan mengatakan
bahwa aku pasti lulus dalam tes tersebut. Beliau tidak ingin harus tinggal
berjauhan. Namun karena ayahku mengatakan kepada ibu bahwa kemungkinan untuk
kemajuan karirku lebih besar, ibu pun akhirnya mengizinkan aku untuk ikut tes
CPNS
Oh iya,
sebelum mendaftar sebagai CPNS ini, aku sebelumnya sudah bekerja sebagai PTT di
puskesmas gunung tabor, kabupaten berau. Yupz, puskesmas yang bahkan lima
langkah pun sudah bisa saya datangi. Puskesmas di kampung kelahiran saya
sendiri. Selain bekerja di puskesmas, saya pun memiliki praktek pribadi yang
ramai dan juga memiliki sambilan sebagai
dokter perusahaan di salah satu kontraktor batubara di kabupaten berau. Bias dikatakan
kehidupan saya sudah mapan dan memiliki rutinitas yang tidak terlalu menguras
pikiran. Selain diimbangi dengan penghasilan yang sangat Alhamdulillah sekali,
yang tentunya bagi sebagian orang akan
sangat saying sekali jika ditinggalkan dengan usaha yang aku rintis dari awal.
Namun, rasa
penasaranku yang sangat menggebu-gebu disertai dengan tantangan yang dikatakan
orang kalau menjadi PNS adalah hal yang sulit jika tidak ada bantuan “orang
dalam”, membuatku memutuskan untuk mengikuti es CPNS ini. Selain karena melihat
formasi yang ditawarkan, di RSUD Provinsi, yang menurutku memiliki prestise
lebih.
Akhirnya di
bulan September 2017, aku pun mencoba untuk menjawab tantangan itu. Dengan
pengalaman yang baru pertama kali dan tidak pernah ikut tes serupa sebelumnya,
aku pun maju dengan target nothing to
lose, karena memang tidak ada hal yang lain yang saya pertaruhkan dalam
percobaan ini. Lulus, Alhamdulillah. Tidak lulus puntidak masalah, karena
kembali ke niatan awalku, karena aku sangat penasaran sekali. Kalau tidak
mencoba, tentunya kita tak akan pernah tahu bagaimana proses dan hasilnya.
Masuk di
proses penyerahan berkas pun, awalnya aku melihat di media social bagaimana
antrian pendfatar yang sangat banyak sekali, bahkan harus antri dari jam 2 dini
hari serta penyerahan berkas yang belum tertata dengan baik, sempat membuatku
tidak ingin ikut mendaftar. Tapi pada saat bersamaan, bapak memintaku untuk
menemani beliau ke Bulungan bersamaan, karena beliau ingin memeriksakan diri ke
Dokter Spesialis Jantung, membuatku bergerak untuk sekaligus pergi untuk mendaftar.
Alhamdulillah,
ternyata saat aku mendaftar, sangat dimudahkan sekali. Saat pagi mendaftar, aku
bertemu dengan teman SMAku yang ternyata ikut mendaftar. Dia memberikan nomer
antrian yang tidakterpakai karena dia mengambil 3 nomer sekaligus saat panitia pendaftaran membagi nomor antrian.
dan nomor antrian tersebut hanya perlu menunggu 15 menit dari saat saya datang.
Kemudian saat
tes SKD dan SKB pun aku tak menemukan halangan berarti. Aku memang datang
dengan prinsip awal yang ingin mencoba tantangan, tanpa ada persiapan untuk
belajar banyak dan mencoba untuk mengandalkan pengetahuan umum yang aku
dapatkan saat SD dan SMP. Karena saat mencoba simulasi tes yang disediakan oleh
BKN, tipe soal yang saya lihat pun
kurang lebih soal pengetahuan kenegaraan dan logika piker.
Saat Tes SKD,
aku mendapatkan poin yang lumayan tinggi, yakni 390. Harapan lulus yang tinggi
jika melihat dari rekapan nilai SKD dengan peserta yang lain. Saat tes SKB pun,
pertanyaan yang diajukan adalah semua pengalaman yang aku dapatkan saat bekerja
di keseharian. Tidak ada kesulitan sama sekali bagi saya dalam menjawab
soal-soal tersebut.
Setelah
pengumuman hasil kelulusan, akupun masih bimbang untuk memutuskan ikut
menyerahkan berkas atau tidak. Dalam waktu 1 bulan itu, pikiranku sangat
terkacaukan dengan segala macam pertimbangan yang aku pikirkan untuk menilai
apa saja kelebihan dan kekurangan yang akan aku alami nantinya saat mengambil
keputusan untuk menjadi seorang CPNS atau tidak. Terlebih jika melihat
pekerjaanku yang saat itu sudah terbilang mapan.akupun berdoa terus menerus dan
sholat istikharah agar dberikan petunjuk yang terbaik untuk kupilih. Selain itu Pertimbangan dari bapak kalau
setidaknya dengan CPNS ini bisa menjadi jalanku untuk memraih cita-citaku
menjadi seorang dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitatif,akhirnya
aku pun memantapkan diri untuk mengambil kesempatan yang sedang terbuka lebar
di depan mata ini, walaupun mengorbakan beberapa hal yang lainnya.
Takdir, memang
sudah menjadi jalan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wataa’la, karna aku
sendiri merasa perjalananku menuju PNS ini sendiri, sangat dimudahkan dan
dilancarkan. Menurutku, dari awal pendaftaran,
hingga saya masuk kerja, tidak ada aral rintangan yang menghadang yang
sekiranya membuatku merasa kesulitan dalam menjalani fase menjadi CPNS seperti
sekarang ini. Semuanya mulus dan lancer. Dan bisikan-bisikan miring mengenai
pendaftaran CPNS yang harus membayar sekian-sekian rupiah pun tidak pernah aku
temukan. Setidaknya dengan dasar ini, aku bisa berusaha untukmenjadi seorang
abdi Negara yang bermanfaat bagi masyarakat dan sebagai agen perubahan bagi
Indonesia yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment